Memandangi diri yang tiada habisnya di depan cermin, seketika berbicara dan bertanya “aku siapa?” gusar, pertanyaan itu belum terjawab, “aku? Aku siapa?” lagi lagi yang terdengar hanya itu, beberapa menit menunggu, keadaan lengang dan sunyi, hanya suara tarikan napas yang terdegar gendang telinga.
“ apa aku,..” perkataaan itu tergantung,
“ apa aku, manusia yang belum berguna dan hanya bisa membaca?”
“membaca apa?” tanya batin nya
“ membaca satu dua buku, atau hanya beberapa halamannya saja”
Ting, tak ada jawaban lagi dari sang batin. Sepetinya dia membenarkan.
“apa aku juga, belum terlalu berguna dihadapan orang banyak? Atau mungkin berguna bagi diri sendiri saja aku tidak? Atau aku ini seperti apa menurutmu?”
Batin diam, sang mata yang mulai berbicara. Lewat pengamatan wajah pada orang didalam cermin, batinnya tiba tiba bersuara kembali “ rupamu tak cacat, sempurna dan elok di lihat”. Mata terus saja memperhatikan, kalau kalau ada ketidak sempurnaan. Sayang, semuanya normal, utuh dan sempurna, tak ada kekurangan.
“aku utuh dan tak cacat, lantas mengapa merasa kurang dan tak waras? Mengeluh atas perkara yang tak jelas”
“aku merasakan, sebab aku merasa kekeringan, aku sepi dan tak terawat. Aku merasakan, hati yang gusar sebab tak di beri asupan, pikiran yang dangkal sebab ilmu yang tak berkecukupan”
Satu dua buku saja di habiskan, itupun dengan waktu yang terbilang lama. Bahkan bisa hanya hitungan lembar dihabiskannya, sebab terlalu menguras waktu katanya.
Pun tentang hati yang kering kerontang sebab terlalu bayak dendam. Dendam pada keadaan yang mungkin tak sepaham, dendam pada khalayak yang mungkin meninggalkan jejak kekecewaan.
“kita siapa?”
manusia yang di biarkan hidup atas kepercayaan pemilik semesta, agar senantiasa memupuk diri menjadi bijaksana
“kita siapa?”
Manusia yang dengan segala kegoisannya mengobrak abrik kebahagian lain, agar berupa seperti kehendaknya.
“kita siapa?”
Manusia dengan tingkat kesombongan tinggi, yang berupaya berdiri sendiri. Tanpa ingat pada siapa menengadah meminta dan berterimakasih.
“kita siapa?”
Manusia dengan kelemahan tinggi, sebab tak tau cara menggapai ridhoNya. Hingga kecewa dan merasa sendiri.
“kita siapa?”
Manusia dengan segala keserakahannya, mengupayakan segala cara agar mendapat apa yang dia cintai. Yang memakan kebahagian orang lain, merenggutnya dari ketidak pedulian, serta menghabiskannya dengan rakus juga tetap merasa kurang.
“kita, adalah manusia yang dengan segala kelihaian dan kepintaran nya mampu menghancurkan”
Pertanyaan yang sering kutanyakan pada diri sendiri! Jangan berhenti belajar, dan asah terus skillnya!
SukaSuka